Selasa, 30 Januari 2018

KENCAN (Lembaran 6)

Plaza Medan Fair.....

"Kita sholat dulu yuk..." ajakku.

Karena sudah masuk waktu maghrib, aku ajak Albert ke masjid yang ada di mall tersebut.

"Nanti abis sholat kita makan, baru keliling-keliling." ujarku.
"Ya..." jawab Albert.

Aku pun memasuki kawasan mall dan langsung menuju lantai 5 tempat masjid mall berada. Setelah ambil wudhuk aku  sholat bersama Albert. Suasana di masjid lumayan rame walau tak serame ketika azan dikumandangkan.

Nex...

Setelah selesai sholat aku turun bersama Albert sekalian liat-liat apa yang bisa kita temukan di sini. Ada banyak tempat makan dan ada satu tempat yang menarik perhatian Albert, sebuah toko buku yang stand-nya masih baru. Albert mondar-mandir melihat buku-buku yang tersusun dan bertumpuk-tumpuk di situ. Albert pegang-pegang buku-buku cerita yang mungkin ada gambarnya, ada buku komik juga. Melihat wajah Albert yang tampak bahagia membuatku bahagia juga.

"Bet... Nanti aja kita ke sini lagi, makan dulu yuk!" ajakku.

Albert pun beranjak dari tempat dia jongkok melihat isi buku yang bisa dibaca yang tak tersegel. Albert sangat tertarik dengan buku kelihatannya. Tapi untuk saat ini kita harus makan dulu dan cari tempat makan yang sesuai dengan selera. Tempat makan yang begitu banyak di sini membuatku bingung untuk memilih. Hemmmm.... Aku coba ajak Albert liat menu sebauh tempat makan, karena biasanya ada menu yang bisa di liat di pintu masuknya.

"Bet... Mau makan apa?" tanyaku sambil memperlihatkan menu kepada Albert.

Albert tampak kebingungan melihat menunya, karena semu yang tertera di situ makanan barat, hehehehe...

"Makananmu nya ini." ketus Albert.

Waduh... Nggak ada yang cocok. Hemmmm.... Mau gimana lagi. Albert nggak tertarik sama sekali dengan makanan yang tertera di list menu. Oke deh Albert... Kita cari tempe aja, sesuai permintaan awal sedari jalan tadi. Albert tuh makanan kesukaannya tempe, jadi jangan diganti jadi makan pizza.... Hahahaha....

Aku dan Albert pergi ke lantai 3 yang tertera makanan yang bercitarasa tradisional. Kita pun ikut mengentri untuk pemesanan makanan. Tak lama setelahnya aku berikan menu makanan yang akan dipesan kepada Albert. Ku lihat kening Albert berkerut dan tampak bingung melihat menunya. Sesekali Albert melihat ke wajahku dan sesekali melihat ke menu dengan wajah yang tampak keheranan.

"HARGANYA MAHAL KALI." ketus Albert dengan wajah heran.

Waduh, ingin saja ku bungkam mulut Albert yang ngomong keras-keras tadi. Aduh... Aku ambil terus menunya dari Albert dan langsung pesan aja ke pelayannya.

"Mbak... Nasi Ayam Penyetnya 2, tempe goreng 1 porsi dan es teh manis 2." aku langsung order dan melakukan pembayaran.

Aku membawa Albert ke meja makan yang tersedia dan menunggu pesanan. Aku berikan HP ku kepada Albert untuk mengisi waktunya selagi menunggu masakannya diantar. Albert terliahat serius memainkan beberapa game di hp ku.

Duh... Nie anak polos banget. Asli ndeso... Hahaha... Dan satu hal yang ku pastikan, Albert tuh orangnya nggak boros dan nggak mau menghambur-hamburkan duit, makannya sederhana sekali. Kalau dah main game, terlihat lah kalau dia itu asli emang masih bocah. Aku sayang Albert... Muach.... Muach....

****

Tak lama kemudian pesanan kita pun datang. Yupz... 2 nasi ayam penyet, 1 poersi tempe goreng dan 2 es teh manis. Aku ambil hp yang di mainkan Albert dan kini saatnya makan. Dinner time with Albert....

Albert terlihat sangat lahap makannya dan tak terasa nasinya dah abis, wah...

"Mbak... Tambah nasi putihnya 2 dan 2 botol air minerl ya!" pesanku kembali.

Albert terlihat menikmati tempe goresng kesukaannya. Wah... Sungguh bahagia melihat Albert lahap makannya.





Wait....
Hp ku berbunyi. Wew... Dari ayah Albert...

"Halo... Assalamualaikum..... Bla... Bla... Bla...." aku berbicara dengan ayah Albert.
"Bet... Ini." ku serahkan hp ku yang khusus telpon ke Albert.

Albert terlihat terdengar menceritakan apa yang di makannya saat ini. Aku kurang mengerti bahasa mereka, tapi yang aku tau kalau Albert bilang lagi makan Ayam dan ini lagi jalan-jalan. Tak lama panggilannya pun berakhir dan Albert menyerahkan hp ku kembali kepadaku. Sungguh menyenangkan acara makan malam bersama Albert dan aku rasanya ingi selalu bersamanya nie. Hehehehe...

Setelah selesai makan, aku kembali ke masjid mall di lantai 5 bersama Albert. Dan setelah seelsai sholat, kita kembali keliling-keliling mall lagi. Agak susah ajak Albert, apa-apa nggak mau kecuali makan tadi. Kalau nggak mau makan tadi kan bahaya... Hihihi....

****

Aku ajak Albert masuk ke bagian swalayan. Di sini terdapat banyak snack dan minuman, yang lain juga ada loh. Aku coba tawari apa yang Albert suka dari snack-snack yang ada di sini. Muter sana muter sini, balik lagi ke tempat awal. Ku tawari Albert keripik kentang, tapi Albert nggak mau. Katanya nggak suka makan keripik-keripik. Aduh... Masak ada snack sebanyak ini nggak ada yang cocok si Bet... Pusing ai... Beda banget sama bocah yang selama ini ku bawa jalan. Albert mirip dengan si Milo... Kok jadi teringat si Milo ya. Milo oh Milo... Om kangen.

Skip....

Nggak boleh bahas bocah lain di chapter ini. Ini chapternya Albert, jadi bahasnya Albert aja.... Om jangan mendua di kisah ini ya! oK...

Oke deh...

****

"Bet... Jadi yang mana maunya?" tanyaku.

Albert terlihat seperti tidak ada yang diinginkannya dari tempat ini. Aduh... Jadi ngapain juga masuk ke sini kalau nggak ada yng mau.

"Kalau nggak mau jajan, ya sudah beli minuman aja." tawarku.

Aku bawa Albert ke bagian minuman. Terlihat Albert sedang liat-liat minuman dan ada satu yang menjadi perhatian Albert, Sprite kaleng ukuran ramping. Wew... Ku tawari yang gedean dikit, tapi Albert nggak mau. Ya sudah deh nggaka pa, yang penting dah ada yang dipilihnya. Hemmmm... Susah tawari apa-apa ke Albert, tapi nggak apa deh. Kalau Albert begini aja dah seneng aku juga seneng.

Next...

Setelah keliling-keliling aku putuskan sudahi jalan di mall ini dan beranjak dari mall. Aku dan Albert berjalan menuju pintu keluar. Hemmmm.... Terdengan suara bising kendaraan yang lalu-lalang,. Hehehehe.... Di dalam hanay terdengar suara riuh orang aja dan para SPG cantik yang tawarkan hp kepada setiap orang yang melintas, tapi di luar suara abang becak dan suara angkot yang ramai di jalan raya.

Hemmmmm....

Tunggu....

Sepertinya aku melupakan sesuatu. Sepertinya sangat penting . Oh iya... Tadi kan pesan air mineral dan satunya belum di minum dan lupa bawa masih di meja restoran kita makan tadi. Eh.... Bukan-bukan, ada yang lain yang ku lupa. Tadi aku janji ke Albert balik lagi ke toko buku yang tadi. Buset... Nie dah di luar mall... Masak iya masuk lagi keliling-keliling lagi. Hemmmm....

"Bet... Kita liat-liat bukunya di pusat toko buku yang tadi ya. Tadi kan Cuma stand kecil, kita langsung ke toko buku pusatnya aja. Oke!" ajakku sebagai permuintaan maaf atas kekhilafanku yang tadi.

Oke...

Sekarang pesan taxi online lagi. Kunci tujuan...

Nah...

Toko Buku GRAMEDIA Jalan Gajahmada kami datang.

****

Setelah jemputan datang, kita melaju ke toko buku GRAMEDIA yang kebetulan nggak jauh dari mall yang tadi. Palingan berjarak 2 km menurut perkiraanku. Ayo abang driver... Let's go... Tapi jangan lupa ya bang, AC mobilnya matiin aja, kita buka jendela kacanya ya! Hehehehe...

Skip....


Kita pun tiba di Toko Buku GRAMEDIA.

Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar